Jumat, 27 Januari 2012

KEARIFAN LOKAL DI MULAI DARI KELUARGA

Kebudayaan daerah merupakan aset negar yang wajib untuk dilestarikan. Pasalnya sekarang ini sudah banyak generasi muda yang tidak begitu mengenal kebudayaan mereka sendiri. Keadaan seperti ini bukan berarti generasi muda tersebut tidak peduli terhadap kebudayaan. Namun dapat juga hal ini disebabkan oleh kurang begitu dikenalkannya anak terhadap kebudayaan dari tempat belajar pertama yaitu keluarga. 
Keluarga sebagai tempat pertama kali anak mendapatkan pendidikan memegang peran yang penting sebagai sarana menanamkan karakter. Namun sering kali orangtua menganggap bahwa memberikan pendidikan merupakan tugas dari guru dan semua itu dilaksanakan di sekolah. Padahal jika kita amati, waktu yang dimiliki anak untuk di rumah dan di sekolah lebih banyak dihabiskan di rumah bersama keluarga.
Alhamdulillah, saya bersyukur dilaihrkan di tengah keluarga yang cukup mengenal kebudayaan Jawa. Keluarga yang selalu mengajarkan unggah-ungguh dalam bertutur kata dan bersikap kepada sesama. Selain itu terkait kebudayaan, orangtua telah mengenalkan kebudayaan Jawa melalui beberapa aksesoris rumah tangga yang menarik dan menyenangkan. Berikut sebagai contoh:



KARENA LAGU "HARI BERSAMANYA"

Jari-jari ini kembali mendekati jejeran huruf yang tertata acak di keyboard lepiku. Dia terlihat gusar dan ingin berbicara melalui ketikan berujung kata yang dapat terbaca. Ada rasa dingin yang tiba-tiba terasa. Bukan karena  hujan. Bukan pula karena angin seperti yang kemarin senantiasa berhembus sampai ke sela kamar yang tertutup rapat sekalipun. Rasa dingin ini berasal dari sumber, yaitu RASA.
Rasa yang entah mengapa menjadikan rasa dingin menjadi teman dalam sepi di malam ini. Sedikit lagu pun mencoba diputar untuk menghangatkan suasana. Namun apa yang terasa? Semuanya tetap saja sama. Tetap dingin, bahkan lebih dari semula. Musik melow pengiring malam pun berdendang sampai beberapa menit. Hingga sekarang tiba saatnya ku dengar sebuah lagu yang membuatku kaget dan sungguh sebenarnya enggan untuk mendengarnya. Satu lagu milik grup band ternama, Sheila on Seven "Hari Bersamanya". Tak tau apa yang sebenarnya menjadi sebab hati ini selalu merasa dag dig dug ketika lagu ini harus terputar. Apakah ada magnet di dalam lagu yang dinyanyikan oleh sang pujangga?
Lirik demi lirik pun seakan mengajakku untuk menikmati keindahan yang tergambar untuk mencapai harapan yang terekam dalam sebuah lirik "O o Tuhan untuk kali ini saja, beri aku kekuatan untuk menatap wajahnya. O o Tuhan untuk kali ini saja, lancarkan hariku, hariku bersamanya ...."
Subhanallah, ingin sekali bisa menikmati hari-hari indah bersama orang yang ku kasih ....